Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan Sudah ke Pura Gunung Kawi Sebatu, Kamu Kapan?

Peringkat 5.00 dari 5 berdasarkan 18 penilaian pelanggan

Rp53.700

Lokasi: Sebatu, Kec. Tegallalang, Kabupaten Gianyar 80511
Map: Klik Disini
HTM: Rp.15.000
Buka Tutup: 08.00 – 17.00
Telepon: –

Harga Tiket Masuk❤️

Entrance fee atau harga tiket masuk ke lokasi sebesar Rp.15.000, sedangkan untuk biaya parkir dikenakan Rp.5.000 per mobil.

gambar by @cynthiakarsenty

Untuk Anda yang sedang berlibur ke Bali, sempatkanlah untuk berkunjung ke beberapa Pura.

Dari semua pura tersebut berada di tempat yang sangat indah, ada di lokasi konservasi, bahkan ada pura di Bali yang benar-benar mencerminkan dan menyajikan nuansa keindahan alam serta kesucian khas pura Hindu Bali.

Pura tersebut adalah Pura Gunung Kawi Sebatu di Ubud. Alamat atau address lengkapnya, bila anda ingin mengunjungi kawasan pura yang dijadikan objek wisata ini, ada di jalan raya Biyad, Tegallalang, Sebatu, Gianyar, Bali.

Untuk Anda yang menginginkan liburan tenang, tentram dan damai, dapat datang ke kawasan Pura Gunung Kawi.

Tempatnya sangat asri, bahkan wisatawan dapat mengabadikan momen liburan dengan mengambil foto di sini. Tempat ini juga merupakan pusat agama hindu Bali dan kebudayaan Bali yang masih sangat alami.

Untuk menuju Pura Gunung Kawi, cukup mudah saja. Jaraknya hanya 20 kilometer atau sekitar 20 menit bila berangkat dari kota Ubud.

Pura suci ini terletak tepat di sisi jalan desa Sebatu. Nama Gunung Kawi sendiri familiar dengan kawasan candi gunung Kawi.

Candi ini juga berada di daerah Gianyar. Salah satu candi yang sangat dilindungi di Bali ini terletak di Dusun Penaka, Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Foto: justgola.com

Candi Gunung Kawi adalah candi peninggalan dari abad ke-11, sekaligus merupakan kompleks tempat dilangsungkannya upacara pemakaman di kawasan tampak siring. Letak pura itu sendiri berada di sekitar sungai Pakerisan.

Candi yang ada di sini tidak seperti candi di Indonesia pada umumnya. Biasanya candi dibangun dari batuan utuh, sedangkan candi Gunung kawi memiliki asal usul sendiri.

Awal mulanya ada candi ini adalah seperti terbentuk dengan sendirinya, bentuknya menyerupai pahatan yang ada pada dinding tebing.

Kawasan candi yang berada di tepi sungai dan juga di gunung ini memang sangat unik. Untuk mencapai objek wisata ini, harus menempuh perjalanan sejauh 40 kilometer, bila berangkat dari kota Denpasar.

Kira-kira satu jam lamanya dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan bila berangkat dari kota Gianyar langsung, sekitar setengah jam waktu tempuh perjalanannya.

Untuk wisatawan yang tidak membawa kendaraan, di Bali banyak pilihan jasa kendaraan yang tersedia. Tinggal pilih, mana yang sesuai dengan kenyamanan dan budget yang ada.

gambar by @traveling.visual

Sejarah Singkat❤️

Mulanya pura Gunung Kawi adalah sebagai tempat pemujaan untuk para dewa. Utamanya adalah dewa Wisnu.

Pembangunan pura diperintahkan oleh seorang guru penyebar agama Hindu di Bali, yaitu Rishi Markandeya. Berdasarkan bentuk dan struktur bangunan, perkiraan pura ini dibangun sekitar 1300 SM-1500 SM.

Rishi Markandeya sendiri berasal dari pulau Jawa. Beliau berasal dari Kerajaan Majapahit. Dimana kerajaan ini merupakan kerajaan yang paling kuat di nusantara.

Bila sudah membicarakan pura gunung kawi, pasti langsung dikaitkan dengan candi gunung kawi. Secara harfiah pun arti dari kedua tempat tersebut sama. Berasal dari kata gunung yang berarti gunung, dan kawi yang berarti pahatan.

photo by @irushaalexeeva

Candi yang dibangun pada waktu pemerintahan Raja Udayana, sekitar abad ke-11 masehi ini memiliki sejarah pembangunan yang cukup menarik.

Sang raja yang berasal dri dinasti Warmadewa menikah dengan puteri Jawa, Gunapriya Dharma Patni. Kemudian, keduanya memiliki anak erlangga dan anak wungsu.

Pembangunan candi gunung kawi diperkirakan terjadi pada masa pemerintahan anak wungsu. Beberapa bukti menunjukkan pembangunan candi tersebut, adanya tulisan pada bagian atas pintu semu menggunakan tulisan dan bahasa Kediri.

Tulisan tersebut menyatakan “haji lumah ing jalu”, yang artinya sang raja yang disemayamkan di Jalu. Raja di sini merujuk pada Raja Udayana. Untuk Jalu sendiri dimaksudkan untuk taji atau senjata ayam jantan, atau keris/pakerisan.

Nuansa Hijau, Foto: kintamani.id

Candi Gunung Kawi sendiri berada di sekitar sungai Pakerisan. Mungkin atas cerita tersebut, maka sungai di sini diberi nama pakerisan. Candi di Indonesia memang selalu lekat dengan cerita legenda. Tidak terkecuali dengan candi gunung kawi bali ini.

Berdasarkan legenda yang beredar di masyarakat, bahwa ada seorang yang sangat sakti yang dapat mematahkan kukunya dengan tajm dan kuat untuk memahat pada dinding batu cadas di gunung sekitar sungai pakerisan. Orang sakti itu adalah Kebo Iwa.

gambar by @tenrichan

Berburu Misteri❤️

Seperti pada penjelasan sebelumnya tentang arti secara harfiah tentang gunung kawi. Untuk kisah di balik Pura Gunung Kawi Sebatu, deskripsi dari namanya sendiri dimaksudkan pada sebuah desa tempat pura tersebut didirikan.

Di pura ini tidak ada pengecualian bagi siapa pun yang ingin beribadah di dalamnya. Semua umat Hindu Bali dapat beribadah di sini, tidak terbatas pada satu kasta ataupun warga tertentu. Oleh karenanya pura ini termasuk pada kategori Dhang Kahyangan.

Selain itu juga, di Gunung Kawi Temple ini sering dilakukan ritual melukat. Apa yang dimaksud dari melukat?

Melukat ini maksudnya adalah mandi penyucian, membersihkan dan mensucikan diri dengan menggunakan pancuran air suci di pura ini. Pancuran yang ada di pura ini dipercaya telah diberkati oleh para dewa.

Bangunan pura terdiri dari beberapa bagian. Pertama adalah pura utama. Dimana pura utama digunakan untuk beribadah bagi para jemaat. Kedua, di bagian sebelah kiri luar pura adalah tempat pancuran air suci berada, tempat untuk penyucian diri.

Ketiga, bagian dalam pura sebelah kiri, ada sebuah mata air dengan kolam di dalamnya. Untuk sumber mata air di kolam dalam pura ini, hanya boleh diambil dan disentuh oleh pemangku adat dan juga pendeta.

Pemandangan Indah di Candi Gunung Kawi atau Candi Tebing Kawi, Foto: entouriste.com

Candi Gunung Kawi Atau Candi Tebing Kawi❤️

Itu untuk pura gunung kawi sebatu. Sekarang akan dijelaskan tentang latar belakang candi Gunung Kawi.

Candi yang sangat natural ini memang sangat asri dan juga terasa sejuk dan tenang bila ada di kawasan candi. Untuk mencapai candi, pengunjung dapat berjalan menggunakan 315 anak tangga dari tepi sungai Pakerisan.

Candi Gunung Kawi terdiri dari dua kompleks dan dipisahkan oleh tukad Pakerisan. Untuk candi pertama berada di bagian Barat sungai, candinya menghadap arah timur dan terdapat empat candi.

Candi pertama ini juga terdapat pancuran air dan juga kolam pemandian. Selain itu juga ada tempat bertapa di sini.

Letaknya dalam tebing, lengkap dengan pelataran, jendela dan ventilasi udara pada bagian atapnya. Candi yang kedua ada di sebelah timur dari sungai dan menghadap Barat, terdapat lima buah candi.

Salah satu keunikan dari candi gunung kawi adalah bentuknya cekungan di dalam dari dinding batu cadas pegunungan. Dibuat demikian untuk melindungi statue candi dari erosi.

Dari penjelasan yang telah dijabarkan, situs yang bernama gunung kawi ini ternyata tidak hanya ada di Bali, melainkan juga ada di kota Malang, Jawa Timur.

Gunung Kawi location yang terletak di kabupaten Malang ini merupakan gunung berapi. Menurut warga setempat di sini sangat sering dilakukan beberapa ritual pesugihan.

Ramai Dikunjungi Turis, Foto: tripadvisor.com

Wisata di Sekitar❤️

Situs gunung kawi ini adalah tempat unik yang menyimpan keindahan dan kedamaian. Pura Gunung Kawi Sebatu merupakan tempat yang begitu indah, bersih dan menawan.

Suasananya sangat sejuk, bahkan sangat bagus sekali bila diabadikan dalam photos atau gambar. Untuk penggemar photography, spot pura gunung kawi benar-benar objek favorit untuk diabadikan dalam sebuah gambar.

Cerita rakyat Bali yang tertuang dalam babad sejarah Bali mengenai terbentuknya candi gunung kawi dan juga pura gunung kawi sebatu.

Kondisi geografis dari kecamata Gianyar sangat memungkinkan untuk melakukan perjalanan wisata yang nyaman dan dapat menenangkan pikiran.

Untuk pergi ke lokasi wisata, gunakan map atau peta supaya segera sampai, bila Anda bepergian tanpa pemandu.

Opening hours atau jam buka lokasi wisata pura ataupun candi gunung kawi, mulai dari jam delapan pagi sampai jam lima sore.

Selain tempat tersebut, ada juga tempat lainnya di area Gianyar yang juga lokasi wisata. Di antaranya adalah Pura Tirta Dawa Gunung Kawi dan juga Tegalalang.

Kompleks Pura Terkenal, Foto: balisemara.com

Pura Tirta Dawa sudah sejak lama menjadi tujuan wisata religi di Bali. Wisatawan asing maupun lokal selalu datang ke tempat ini. Lokasinya yang jauh dari hiruk pikuk kota, menambah nuansa ketenangan tersendiri dan juga seperti dilahirkan kembali setelah kembali dari sini.

Tegalalang merupakan lokasi terasering di Bali. Sering menjadi inspirasi para pelukis untuk melukis keindahan alam Bali.

UNESCO bahkan menetapkan bahwa terasering di Bali ini sebagai warisan budaya dunia yang berada di Indonesia.

Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan, foto by @atiqahhasiholan instagram.com/p/BdcHdjvDOTL/

Itulah uraian singkat mengenai lokasi wisata di Gianyar. Untuk lebih lengkapnya dapat search di wikipedia atau review dari para traveller di tripadvisor.

Scroll to Top