Lokasi: Jl. Borobudur Ngadiharjo KM.3, Desa Karangrejo, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah 56553
Map: Klik Disini
HTM: Wisatawan Domestik Rp.15.000, Wisatawan Asing Rp.30.000
Buka Tutup: Senin – Jumat 04.00 – 17.00 WIB, Sabtu – Minggu 24 Jam
Telepon: 0812 8281 901
Harga Tiket Masuk❤️
Untuk dapat memasuki lokasi wisata, ada dua entrance fee yang diterapkan oleh pihak pengelola, yaitu tiket masuk untuk wisatawan lokal dengan harga Rp.15.000 per orang dan tiket untuk foreigner seharga Rp.30.000 per orang.
HTM tersebut belum termasuk ongkos parkir sebesar Rp.2.000 untuk motor dan Rp.5.000 untuk mobil.
Jika selama ini Anda selalu menyambut pergantian tahun dengan ramainya suara petasan atau kemeriahan kembang api, kenapa tidak mencoba menyambutnya dengan cara yang berbeda, yaitu dengan melihat matahari pertama di tahun 2024 di spot-spot terbaik.
Cukup banyak tempat ideal untuk melihat sunrise di Indonesia, beberapa diantaranya adalah: Gunung Bromo di Jawa Timur, Gunung Kelimutu di Flores, Bukit Satu Pohon di Danau Toba Sumut, Gunung Prau Dieng di Jawa Tengah, Ranu Kumbolo di Jatim, Pantai Matahari Terbit di Bali.
Dan satu lagi yaitu Punthuk Setumbu yang ada di kawasan Candi Borobudur Jawa Tengah.
Meski hanya berbentuk sebuah bukit yang menjulang tinggi, Punthuk Setumbu menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Tengah, karena yang disuguhkannya memang bukan apa yang terdapat di atas bukit tersebut melainkan apa yang bisa dilihat dari atas Punthuk Setumbu.
Berada di atas ketinggian dengan jarak sekitar 4 km dari Candi Borobudur, membuat Punthuk Setumbu menjadi lokasi yang ideal untuk melihat keindahan landskap candi terbesar di dunia tersebut.
Siapapun yang berada di atas bukit ini, akan semakin menyadari, betapa agungnya ciptaan Tuhan dan betapa kecil dirinya di antara semesta alam.
Karena indahnya panorama alam yang tersaji dari atas Punthuk Setumbu itulah yang membuat banyak fotografer selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat ini setiap kali datang ke Candi Borobudur.
Tidak hanya sebatas fotografer saja, tapi juga masyarakat umum yang ingin menikmati eksotisnya sunrise.
Semakin ramainya pengunjung yang datang ke lokasi, membuat masyarakat setempat menyadari akan potensi yang dimiliki oleh salah satu bukit di wilayahnya.
Itu sebabnya Punthuk Setumbu pun dikelola bersama oleh warga setempat dengan membangun sejumlah fasilitas, mendirikan spot-spot foto yang cantik di bagian puncak dan membantu para wisatawan dengan sarpras yang tersedia.
Meski dengan segala keterbatasan yang ada, namun dengan keseriusan warga dalam mengelola, membuat nama Punthuk Setumbu pun semakin melambung dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Tengah serta masuk ke dalam daftar kunjungan Paket Wisata yang ditawarkan perusahaan tour & travel.
Tentang Lokasi❤️
Nama “Punthuk Setumbu” diambil dari bahasa Jawa yaitu “Punthuk” yang artinya bukit atau gundukan tanah dan ‘Setumbu” yang memiliki arti seperti “tumbu” (tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu).
Punthuk Setumbu merupakan salah satu bukit dari deretan perbukitan yang menjadi bagian dari pegunungan Menoreh, disamping beberapa bukit lainnya, seperti Bukit Cething, Bukit Cemuris dan Bukit Setompo.
Meski di sekitar lokasi terdapat beberapa bukit, namun yang paling ideal sebagai tempat untuk melihat keindahan alam hanya Punthuk Setumbu, karena itulah hanya bukit ini yang dijadikan sebagai objek wisata.
Informasi tentang bukit yang berada pada titik koordinat GPS S7”36’25,5” E110”10’39” ini tidak tercantum pada wikipedia, namun dapat dengan mudah diketahui dari berbagai situs lainnya, seperti Kaskus dan situs-situs wisata.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber itulah dapat diketahui bahwa awalnya objek wisata ini hanya sebuah ladang perbukitan biasa sampai kemudian ada salah seorang fotografer Indonesia bernama Parno yang menemukan lokasi ini sebagai tempat terbaik untuk mengambil foto landskap pemandangan dari atas ketinggian, utamanya keindahan Candi Borobudur yang ada di kejauhan.
Nama Punthuk Setumbu Mgl semakin populer semenjak tempat ini dijadikan sebagai lokasi shooting film AADC 2 untuk scene Rangga saat mengajak Cinta menikmati sunrise.
Berada pada ketinggian 400 mdpl membuat Punthuk Setumbu menjadi lokasi ideal untuk melihat Borobudur dan pemandangan alam di sekelilingnya.
Karena itulah, meski tempat ini tidak ada hubungan sejarah apapun dengan Borobudur, namun banyak perusahaan tour & travel yang memasukkan Punthuk Setumbu ke dalam daftar kunjungan dalam Paket Wisata yang ditawarkan bersama dengan Candi Borobudur, Candi Prambanan, Gereja Ayam, Candi Mendut, Candi Pawon, Purwosari Hills, Desa Wisata Klipoh dan objek wisata lain di sekitarnya.
Berbeda dengan tempat wisata pada umumnya, karena daya tarik utama bukit ini adalah sunrise sehingga mendapat julukan “Borobudur Nirwana Sunrise”, maka jam buka Punthuk Setumbu pada hari Senin – Jumat pukul 04.00 – 17.00 WIB.
Sedang pada Sabtu dan Minggu dan pada hari-hari libur, seperti tahun baru, Natal atau pasca lebaran buka 24 Jam karena pada saat itu banyak anak-anak muda yang menghabiskan malam di atas bukit.
Rute Menuju Lokasi❤️
Terletak di JL. Borobudur Ngadiharjo KM.3, Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 56553, jika dilihat di peta, Punthuk Setumbu berada di sebelah Barat Candi Borobudur dengan jarak dari Yogyakarta sekitar 44 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan selama 1 – 1,5 jam.
Untuk menuju ke lokasi, tidak ada cara lain kecuali menggunakan kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil, karena jalur yang dilewati harus keluar dari jalan poros dan masuk ke jalan kecil.
Meski demikian, Anda tidak perlu repot membuat gambar denah atau mengaktifkan GPS, karena tanpa dipandu map pun tidak akan tersesat.
Wisatawan yang hendak ke Punthuk Setumbu, baik yang datang dari Yogya, Solo maupun Semarang, tinggal menuju ke depan tempat wisata Candi Borobudur dan meneruskan laju kendaraannya mengikuti jalan lurus yang menuju ke arah Perbukitan Menoreh.
Dalam perjalanan, Anda akan menemukan Hotel Manohara dan tidak jauh dari hotel tersebut dapat Anda temukan papan petunjuk arah yang bertuliskan “Borobudur Nirvana Sunrise”.
Ikuti petunjuk arah tersebut, dan sekitar 10 menit kemudian, Anda akan tiba di alamat yang dituju.
Sedang untuk yang berangkat dari arah Kota Magelang, akses jalan yang dapat dilalui adalah menuju ke arah Borobudur dengan mengambil rute Tanjung.
Sebelum sampai kawasan Candi Borobudur, belokkan kendaraan ke arah kanan saat melihat Hotel Plataran. Tidak berapa lama kemudian Anda akan sampai ke bukit yang dituju.
Tidak perlu khawatir saat membelokkan kendaraan dari jalan poros menuju jalan yang lebih kecil, karena di tengah perjalanan Anda akan dibimbing oleh warga setempat yang memang bertugas mengarahkan kendaraan wisatawan yang datang berkunjung sambil membawa senter dan handytalky.
Setelah menitipkan kendaraan di area parkir, Anda dapat membeli tiket di loket dan memasuki pintu gerbang.
Untuk menuju ke lokasi masih harus melakukan trekking sejauh kurang lebih 300 meter dengan kondisi jalan yang menanjak dan agak licin, sebagian jalan ada yang datar, sebagian ada yang harus menaiki anak tangga dari tanah dan sebagian lagi ada yang landai.
Saat akan sampai ke puncak bukit, barisan anak tangga dengan kemiringan hampir 45 derajat siap untuk didaki. Meski lumayan berat, namun secara keseluruhan medan yang harus ditempuh untuk menuju puncak bukit masih cukup manusiawi.
Saat melakukan trekking, lampu yang dipasang di beberapa sudut jalan cukup terang, dan di beberapa tempat terdapat warga yang siap memberikan bantuan dengan lampu senternya, serta siap membantu apabila ada pengunjung yang menemui kesulitan.
Menyapa Alam Dari Puncak❤️
Setelah melakukan trekking ringan selama 15 – 20 menit, pengunjung akan tiba di bagian puncak bukit yang luasnya hampir sama dengan lapangan basket.
Di sana tersedia beberapa bangku panjang dari kayu untuk beristirahat atau jika tidak terlalu lelah bisa langsung mencari tempat yang paling strategis untuk menyambut datangnya sunrise.
Mencari tempat yang strategis ini perlu dilakukan, apalagi jika waktu kunjungan pada hari libur, karena bagian puncak seringkali dipadati oleh para pemburu sunrise.
Tempat strategis yang dimaksud adalah pinggiran puncak yang berbatasan dengan tebing dan jurang serta diberi pagar pembatas.
Jika pengunjung datang lebih awal, setelah menentukan spot yang dipilih, tinggal menunggu untuk beberapa saat lamanya. Selanjutnya, dari ufuk Timur akan muncul semburat cahaya tipis yang berpendar menerangi langit di sekelilingnya.
Disaat itulah Candi Borobudur terlihat samar di kejauhan dan terkadang diselimuti kabut tipis dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sebelah kirinya.
Suasana syahdu yang disuguhkan tersebut membuat semua mata pengunjung mulai terarah pada sisi sebelah Timur.
Mulut-mulutpun lebih banyak yang terbungkam, berganti dengan suara-suara shutter kamera yang semakin lama frekuensinya semakin sering terdengar seiring dengan munculnya matahari yang perlahan-lahan bergerak naik.
Disaat seperti itulah, pengunjung tinggal memilih sudut pengambilan gambar seperti apa yang diinginkan, apakah memilih close up angle dengan membidik Candi Borobudur yang diselimuti kabut tipis, memasang lensa wide angle untuk mengabadikan landskap Borobudur dengan dua gunung di sebelahnya, atau memilih angle yang lain.
Sudut pengambilan gambar apapun yang dipilih, hasilnya dijamin akan memuaskan sepanjang kamera yang digunakan berfungsi dengan sempurna, karena landskap yang dilihat dari Punthuk Setumbu saat fajar menjelang memberikan keindahan di setiap bagiannya.
Saat matahari semakin tinggi, pada saat itu pula pengunjung mulai meninggalkan tempat satu persatu, karena puncak keindahan memang telah berlalu.
Namun bukan berarti keindahan di sekeliling Punthuk Setumbu telah hilang sekali. Tanpa sunrise pun, keindahan panorama alam di kejauhan masih terlihat menawan di siang hari, begitu juga dengan sunset pada sore hari, lebih dari cukup untuk dapat menggetarkan hati.
Selain menikmati keindahan alam di sekeliling Punthuk Setumbu, aktifitas menarik lain yang dapat dilakukan di atas bukit adalah berfoto dengan berbagai spot foto kekinian yang telah disediakan oleh pihak pengelola termasuk ayunan langit dan rumah pohon.
Suasana yang tenang, sejuk, nyaman dan berbalut keindahan, membuat siapapun bakal betah untuk berlama-lama di atas puncak Punthuk Setumbu.
Fasilitas Yang Ada❤️
Adapun fasilitas yang tersedia di lokasi, diantaranya adalah kamar mandi dan mushollah yang terdapat di bawah bukit, petugas yang terdiri dari warga setempat yang akan membantu mengarahkan kendaraan saat akan menuju ke lokasi dan membantu wisatawan di beberapa sudut jalan yang menuju ke atas bukit.
Sementara di Puncak Punthuk Setumbu, tersedia gazebo dan kursi kayu untuk tempat beristirahat, gardu pandang, rumah pohon, ayunan langit yang membentang di atas jurang dan beberapa spot foto kekinian.
Selain gazebo dan kursi kayu untuk beristirahat, semua fasilitas yang ada di puncak bukit ini berbayar dengan tarif sebesar Rp.5.000 perfasilitas untuk setiap orang.
Tersedia pula camping ground bagi mereka yang ingin bermalam di atas bukit agar tidak terlambat menyaksikan datangnya sunrise. Untuk yang ingin melakukan camping, dikenakan biaya sebesar Rp.30.000 perorang dengan syarat harus bawa tenda sendiri.
Banyaknya pengunjung yang setiap hari ingin menikmati sunrise di Puncak Punthuk Setumbu, membuat warga setempat mengais rejeki dengan membuka warung yang menyajikan berbagai jenis makanan, minuman serta snack.
Karena itu, tidak perlu cemas meski saat datang ke sini tidak membawa bekal makanan, minuman atau snack selama membawa bekal uang yang cukup.
Homestay Murah❤️
Beberapa dari rumah penduduk juga dijadikan homestay dengan tarif kamar sebesar Rp.50.000 – Rp.100.000.
Namun jika ingin bermalam di penginapan yang agak mewah, dapat menuju ke dua hotel terdekat yaitu Hotel Plataran dan Hotel Manohara, atau memacu mobil ke kawasan Candi Borobudur karena di sana cukup banyak pilihan hotel dan penginapan.
Seperti Watu Agung Guest House, Villa Borobudur Resort, Cempaka Villa, Efata Homestay, Rajasa Hotel, Borobudur Village Inn, Hotel Sarasvati Borobudur, dan masih banyak lagi hotel dan penginapan lainnya.
Tips Berkunjung❤️
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke Punthuk Setumbu, agar perjalanan wisata Anda dapat lebih berkesan. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Agar tidak terlambat menyaksikan keindahan sunrise, hitung dengan cermat waktu perjalanan dan pastikan sudah tiba di lokasi sekitar pukul 03.30 – 04.00.
Semakin awal berada di tempat, akan semakin mudah mendapatkan posisi yang strategis dan semakin matang persiapan pengambilan gambar yang dilakukan. Sebagai pedoman, lama waktu perjalanan dari Kota Jogja menuju area parkir objek wisata sekitar 1 – 1,5 jam.
Saat berjalan dari area parkir menuju ke atas bukit, perhatikan jalan yang dilewati, karena kondisi beberapa bagian dari jalan tersebut licin disebabkan karena embun pagi.
Agar lebih aman, gunakan sandal gunung atau sepatu trekking yang memiliki cengkeraman kuat dan nyaman saat dipakai.
Pada saat melakukan trekking, sebaiknya memang mengenakan baju tipis dan mudah menyerap keringat karena tubuh akan terasa gerah.
Tapi saat berada di atas bukit, dinginnya udara dan kencangnya tiupan angin dapat membuat tubuh kedinginan. Untuk itu, bawsalah jeket, sweeter atau baju hangan lainnya.
Waktu berkunjung terbaik ke Punthuk Setumbu adalah saat musim kemarau, sekitar bulan Mei – Agustus, karena pada saat itu, kondisi jalan tidak becek dan tidak terlalu licin.
Selain itu, pada musim kemarau peluang untuk melihat pesona sunrise lebih besar karena langit tidak tertutup mendung maupun kabut sebagaimana yang sering terjadi saat musim penghujan.
Selama menunggu terbitnya matahari, untuk menghilangkan suasana dingin dan membosankan, bisa dilakukan dengan menenggak kopi, teh dan minuman hangat lainnya sembari mengunyah makanan ringan.
Jadi, sebelum naik ke atas, jangan lupa membawa bekal minuman hangat dan makanan ringan.
yazid –
Selamat malam mba Widi Astuti, saya salah satu pengurus Wisata Punthuk setumbu, Terimakasih untuk uraian tentang punthuk setumbu dengan menceritakan sampai detil, tapi ada sebagian yang perlu diluruskan bahwa untuk spot spot foto diatas adalah fasilitas kami untuk pengunjung dengan tidak dipungut biaya berapapun, sudah include dengan tiket masuk. kalaupun ada yang minta jasa untuk mengambilkan foto dan memberi imbalan itu hak mereka, tapi kalo sampai ada orang penjaga minta uang , itu adalah oknum saja. Terima kasih.
salsabillaa –
Suasananya sejuk , adem ayem pokok nya
#perfect
Toto S. –
Bukan komentar, tapi pertanyaan: tanggal berapa posisi matahari terbit tepat di atas borobudur?
Rizky –
Apa diputhuk setumbu sudah diperbolehkan menjadi tempat ngecamp
novi –
jalan menuju lokasi naiknya cukup tajam atau tidak sebab kami yg mau kesana rencana cewek semua… emak emak… kira kira bahay enggak tanjakannya?
Huwa Wulida Firiham (pemilik terverifikasi) –
Semoga beruntung itu saya, kalau bukan saya ya semoga tetap saya.
Hasan Thoriq Wasim (pemilik terverifikasi) –
Saya tidak minta banyak, hanya minta satu: hadiah giveaway ini. Itu saja, kok.
Kaffah Iswara Idris (pemilik terverifikasi) –
Saya bukan pembalap, tapi saya siap gas pol menuju garis finish untuk klaim hadiah giveaway ini.